Danramil 1616/Kandanghaur Hadiri Lokakarya Mini Triwulan IV di Puskesmas Kertawinangun
Kertawinangun – Dalam upaya memperkuat koordinasi lintas sektoral, Puskesmas Kertawinangun menggelar Lokakarya Mini Triwulan IV di aula puskesmas. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Danramil 1616/Kandanghaur, Letu Inf H. Sutijo, yang memberikan kontribusi penting dalam diskusi tersebut.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Kertawinangun sebagai bagian dari evaluasi program kesehatan di Kecamatan Kandanghaur. Lokakarya mini ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan melalui kerja sama lintas sektor, melibatkan unsur TNI, Polri, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Letu Inf H. Sutijo menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI dan sektor kesehatan untuk memastikan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan masyarakat. "Kami dari Koramil 1616/Kandanghaur siap mendukung penuh program-program kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kertawinangun, karena kesehatan masyarakat adalah kunci utama pembangunan wilayah," ujar Danramil.
Lokakarya ini juga membahas pencapaian program kesehatan selama tiga bulan terakhir, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa isu yang menjadi fokus adalah pencegahan stunting, penanganan penyakit menular, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat.
Kepala Puskesmas Kertawinangun menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Danramil 1616/Kandanghaur dan dukungannya selama ini. "Partisipasi lintas sektoral, terutama dari Koramil, sangat membantu kami dalam menjalankan program kesehatan hingga tingkat desa," ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama lintas sektoral untuk terus meningkatkan kerja sama demi kesehatan masyarakat Kecamatan Kandanghaur. Dengan adanya sinergi yang kuat, diharapkan target-target kesehatan dapat tercapai secara maksimal.
Posting Komentar untuk "Danramil 1616/Kandanghaur Hadiri Lokakarya Mini Triwulan IV di Puskesmas Kertawinangun"